Skip to main content

Routing OSPF Redundancy di MikroTik

Kali ini, saya akan melakukan konfigurasi OSPF Routing Redundancy di MikroTik. Tapi sebelum itu mari kita pelajari terlebih dulu apa itu OSPF dan apa itu OSPF Redundancy.

Apa itu OSPF?

OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana kalian masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, kalian masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika kalian sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.

Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.

Lalu apa itu OSPF Redundancy?

OSPF Redundancy adalah salah satu metode fail over dan load balancing yang memanfaatkan OSPF Interface Cost. OSPF Interface Cost adalah sebuah perhitungan nilai atau sebut saja jarak berdasarkan angka yang ditentukan oleh seorang engineer jaringan.  

Secara default, Routing cost bernilai 10 pada setiap interface. Perhitungan cost akan terhitung dari router asal ke router tujuan. Sehingga ketika melalui 4 lompatan, cost yang dihasilkan otomatis bernilai 40. Tentu saja, nilai cost ini bisa kita ubah menjadi nilai yang lain pada interface yang kita inginkan. Dan cost terkecil lah yang akan digunakan router untuk menentukan jalurnya melalui ospf. 

Ada kalanya kita ingin menentukan jalur mana yang harus paket data lalui untuk mencapai destination. Karena hal tersebut routing cost atau cost dalam ospf ini sangat diperlukan untuk menentukan jalur yang ingin dilalui tersebut.

Nah, setelah memahami apa itu OSPF Redundancy, sekarang kita akan mengimplementasikannya di topologi berikut ini. Kita akan menggunakan CLI untuk konfigurasinya.


Pertama, kita konfigurasi IP Address untuk setiap Router dan PC :

Router1

[admin@MikroTik] > interface bridge add name=loopback
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=12.12.12.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address add address=13.13.13.1/24 interface=ether3
[admin@MikroTik] > ip address add address=1.1.1.1/32 interface=loopback
Router2

[admin@MikroTik] > interface bridge add name=loopback
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=12.12.12.2/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address add address=24.24.24.1/24 interface=ether3
[admin@MikroTik] > ip address add address=2.2.2.2/32 interface=loopback

Router3

[admin@MikroTik] > interface bridge add name=loopback
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.3.1/24 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=34.34.34.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address add address=13.13.13.2/24 interface=ether3
[admin@MikroTik] > ip address add address=3.3.3.3/32 interface=loopback

Router4

[admin@MikroTik] > interface bridge add name=loopback
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.4.1/24 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=34.34.34.2/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address add address=24.24.24.2/24 interface=ether3
[admin@MikroTik] > ip address add address=4.4.4.4/32 interface=loopback

PC1

PC1> ip 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
Checking for duplicate address…
PC1 : 192.168.1.2 255.255.255.0 gateway 192.168.1.1

PC2

PC2> ip 192.168.2.2 255.255.255.0 192.168.2.1
Checking for duplicate address…
PC2 : 192.168.2.2 255.255.255.0 gateway 192.168.2.1

PC3

PC3> ip 192.168.3.2 255.255.255.0 192.168.3.1
Checking for duplicate address…
PC3 : 192.168.3.2 255.255.255.0 gateway 192.168.3.1

PC4

PC4> ip 192.168.4.2 255.255.255.0 192.168.4.1
Checking for duplicate address…
PC4 : 192.168.4.2 255.255.255.0 gateway 192.168.4.1


Setelah menambahkan IP Address, sekarang kita akan menambahkan konfigurasi OSPF Routing pada tiap Router. Masukkan semua network yang terhubung di Router tersebut.

Router1

[admin@MikroTik] > routing ospf instance set 0 redistribute-connected=as-type-1 router-id=1.1.1.1
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=192.168.1.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=12.12.12.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=13.13.13.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=1.1.1.1/32 area=backbone

Router2

[admin@MikroTik] > routing ospf instance set 0 redistribute-connected=as-type-1 router-id=2.2.2.2
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=192.168.2.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=12.12.12.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=24.24.24.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=2.2.2.2/32 area=backbone

Router3

[admin@MikroTik] > routing ospf instance set 0 redistribute-connected=as-type-1 router-id=3.3.3.3
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=192.168.3.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=34.34.34.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=13.13.13.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=3.3.3.3/32 area=backbone

Router4

[admin@MikroTik] > routing ospf instance set 0 redistribute-connected=as-type-1 router-id=4.4.4.4
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=192.168.4.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=34.34.34.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=24.24.24.0/24 area=backbone
[admin@MikroTik] > routing ospf network add network=1.1.1.1/32 area=backbone

Jika sudah, maka ketika kita masukkan command routing ospf route print, maka akan terlihat routing table yang berisi Destination Address, State, Cost, Gateway, dan interface yang dipakai untuk Routing.

Berikut adalah routing table dari Router1 :

[admin@MikroTik] > routing ospf route print
 # DST-ADDRESS        STATE          COST                                              GATEWAY         INTERFACE
 0 1.1.1.1/32         intra-area     10                                                0.0.0.0         loopback
 1 2.2.2.2/32         intra-area     20                                                12.12.12.2      ether2
 2 3.3.3.3/32         intra-area     20                                                13.13.13.2      ether3
 3 4.4.4.4/32         intra-area     30                                                12.12.12.2      ether2
                                                                                       13.13.13.2      ether3
 4 12.12.12.0/24      intra-area     10                                                0.0.0.0         ether2
 5 13.13.13.0/24      intra-area     10                                                0.0.0.0         ether3
 6 24.24.24.0/24      intra-area     20                                                12.12.12.2      ether2
 7 34.34.34.0/24      intra-area     20                                                13.13.13.2      ether3
 8 192.168.1.0/24     intra-area     10                                                0.0.0.0         ether1
 9 192.168.2.0/24     intra-area     20                                                12.12.12.2      ether2
10 192.168.3.0/24     intra-area     20                                                13.13.13.2      ether3
11 192.168.4.0/24     intra-area     30                                                12.12.12.2      ether2
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas tadi, Cost di OSPF Mikrotik bernilai 10 secara default. Terlihat di table itu bahwa jika Router1 ingin berkomunikasi dengan network 192.168.4.0/24, dibutuhkan 3 lompatan dengan cost sebesar 30 melalui ether 2 yaitu melalui 12.12.12.2, 24.24.24.2, kemudian ke 192.168.4.2. Kita bisa cek ini menggunkan command tool traceroute 192.168.4.2

[admin@MikroTik] > tool traceroute 192.168.4.2
 # ADDRESS                          LOSS SENT    LAST     AVG    BEST   WORST STD-DEV STATUS
 1 12.12.12.2                         0%    5     8ms    16.9     4.1    45.6      15
 2 24.24.24.2                         0%    5  26.2ms    32.4     4.5    89.9    30.3
 3 192.168.4.2                        0%    5  41.9ms    27.2    12.7    41.9    12.4
Untuk menentukan jalur mana yang harus dilalui paket data, kita harus mengubah cost di interface yang akan digunakan. karena OSPF akan mengirimkan paket data melalui jalur dengan cost terendah. 

Kita akan mengkonfigurasi agar Router1 mengirimkan paket data ke Network 192.168.4.0/24 melalui Ether3, bukan Ether2.

Masukkan command berikut ke Router1. Buat costnya agar lebih tinggi dari default (10). Sebut saja angkanya adalah 50.

[admin@MikroTik] > routing ospf interface add interface=ether2 cost=50
Maka ketika kita memasukkan command routing ospf route print lagi, semua parameter interface akan berubah menjadi Ether3. Kenapa? tentu saja karena cost di Ether2 telah dinaikkan. Maka jika Router1 ingin berkomunikasi ke Network 192.168.4.0/24 menggunakan Ether2 akan membutuhkan cost sebesar 70 (50 + 10 + 10). Jadi secara otomatis, Router akan memilih Ether3 untuh mengirimkan paket data.

[admin@MikroTik] > routing ospf route print
 # DST-ADDRESS        STATE          COST                                              GATEWAY         INTERFACE
 0 1.1.1.1/32         intra-area     10                                                0.0.0.0         loopback
 1 2.2.2.2/32         intra-area     40                                                13.13.13.2      ether3
 2 3.3.3.3/32         intra-area     20                                                13.13.13.2      ether3
 3 4.4.4.4/32         intra-area     30                                                13.13.13.2      ether3
 4 12.12.12.0/24      intra-area     40                                                13.13.13.2      ether3
 5 13.13.13.0/24      intra-area     10                                                0.0.0.0         ether3
 6 24.24.24.0/24      intra-area     30                                                13.13.13.2      ether3
 7 34.34.34.0/24      intra-area     20                                                13.13.13.2      ether3
 8 192.168.1.0/24     intra-area     10                                                0.0.0.0         ether1
 9 192.168.2.0/24     intra-area     40                                                13.13.13.2      ether3
10 192.168.3.0/24     intra-area     20                                                13.13.13.2      ether3
11 192.168.4.0/24     intra-area     30                                                13.13.13.2      ether3
Dan jalur paket datanya bisa kita lihat melalui command tool traceroute 192.168.4.2./24. Terlihat bahwa paket data menuju ke PC4 melalui 13.13.13.2 dan 34.34.34.2.

[admin@MikroTik] > tool traceroute 192.168.4.2
 # ADDRESS                          LOSS SENT    LAST     AVG    BEST   WORST STD-DEV STATUS
 1 13.13.13.2                         0%    5     8ms    16.9     4.1    45.6      15
 2 34.34.34.2                         0%    5  26.2ms    32.4     4.5    89.9    30.3
 3 192.168.4.2                        0%    5  41.9ms    27.2    12.7    41.9    12.4
Sekian artikel mengenai OSPF Redundancy, semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu untuk para pembaca, terimakasih atas kesediaannya untuk membaca artikel ini.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

EoIP Tunneling

EOIP (Ethernet Over IP) adalah protocol tunneling yang di miliki oleh router mikrotik. Konfigurasi ini memungkinkan terjadinya tukar-menukar paket data dari 1 router ke router lainya dengan memanfaatkan koneksi internet di lokasi yang berjauhan.   EoIP membuat sebuah Ethernet tunnel antara dua router di atas koneksi IP. Interface EoIP muncul sebagai interface Ethernet. Ketika fungsi bridging dari router diaktifkan, semua lalu lintas Ethernet (semua protokol Ethernet) akan dijembatani sama seperti jika ada dimana interface Ethernet fisik dan kabel antara dua router (dengan bridging diaktifkan). Maksimum jumlah tunnel yang dapat dibuat  EOIP  tunnel adalah 65535. Keuntungan EOIP 1. Komunikasi jaringan jarak jauh seperti dalam satu jaringan. 2. Jaringan kita bisa melewati beberapa router. Mau 2,3 ataupun 10 juga tidak ada masalah. Sehingga dengan menggunakan EOIP tunnel, jaringan yang kita tuju akan menjadi satu subnet dengan alokasi ip yang kita inginkan. Kerugian   EOIP 1. Tidak menyedi

Static Routing

  Static Routing adalah Routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan diRouting harus dikonfigurasi satu persatu. Kelebihan dari static Routing adalah lebih aman serta tidak mebutuhkan banyak resource Router. Static Routing lebih aman karena pada static Routing tidak ada informasi tabel Routing yang dikirimkan ke router lain. Tabel Routing adalah kumpulan jalur Routing yang telah dikonfigurasi. Informasi yang terdapat dalam tabel Routing adalah Network destination, Subnet mask, dan G ateway . Gateway bisa berupa  Next Hop  (Lompatan berikutnya, yaitu berupa IP Address pada router berikutnya yang akan dilalui paket) dan juga  Out-interface  (interface yang akan dilalui paket untuk keluar ke jaringan luar). Sementara kekurangannya adalah, apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka harus melakukan Routing ulang agar sesuai dengan jaringan yang baru. Keuntungan menggunakan Dynamic Routing 1. Meringankan kinerja processor router 2. Lebih hemat bandwidth karena ti